Selasa, 06 Maret 2012

Batik, Warisan Leluhur yang Kian Diminati

Posted by Yusri Chizma Najwa | di 19.33


Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif.
Dalam perkembangannya, saat ini, batik kian digandrungi semua kalangan. Tak hanya orang-orang tua yang menggunakan batik, kaula muda juga saat ini tak malu-malu lagi menggunakan pakaian bercorak batik.
Bahkan, kain tradisional khas Nusantara itu hadir dalam model yang semakin modis dan bisa dikenakan di segala suasana. Tak hanya diminati orang Indonesia, batik juga mampu menarik hati warga mancanegara yang datang ke Indonesia. Tak sedikit turis asing menggunakan batik.
Lihat saja bos Microsoft Bill Gates saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Pengusaha asal Amerika Serikat itu mengenakan batik, hingga membuat Presiden SBY yang telah mengenakan jas mengganti pakaiannya dengan batik.
Ini membuktikan warisan leluhur ini telah booming dan sangat diminati. Bahkan pada Oktober 2009 lalu, Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.

UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik.
Dengan masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para pengrajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Belakangan, klaim Malaysia atas batik sangat meresahkan perajin batik Indonesia. Karenanya, pemerintah Indonesia harus tegas sehingga dapat menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar perajin batik Indonesia di kemudian hari tidak perlu memberi royalti kepada negara lain.(*)
Dedi Sugiran
Warga Jalan Pinang Baris, Kampung Lalang, Medan Sunggal

http://www.hariansumutpos.com/2012/03/28067/batik-warisan-leluhur-yang-kian-diminati.htm

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
~ CHeeez....mAA'S BloG - Designed by Miss Rinda - Layout by My Blog Make Over - Author YOUR NAME HERE :) ~